2011, BTN Terbitkan KIK-EBA Rp 1 Triliun

Press Release / 30 Dec 2010

INVESTOR DAILY JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) senilai Rp 1 triliun pada 2011. Sesuai rencana, KIK-EBA tersebut ditawarkan dengan imbal hasil (yield) yang rendah seiring tren rendahnya suku bunga.

Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menjelaskan, pihaknya telah memasukkan rencana penerbitan KIKEBA dalam perencanaan bisnis perusahaan sejak 2008. Karena itu, setiap tahun BTN selalu menerbitkan KIK-EBA. Pasalnya, produk investasi di pasar modal tersebut menjadi salah satu sumber dana ekspansi perseroan.

“Tahun depan, kami mempunyai target pemberian kredit baru sebesar Rp 26 triliun. Jumlah itu meningkat 30% dibandingkan tahun ini sekitar Rp 20 triliun,” kata Iqbal, usai pencatatan perdana (listing) KIK-EBA BTN tahun 2010 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (29/12).

Iqbal mengharapkan bunga KIKEBA ke depan semakin rendah. Namun, dengan catatan bunga KPR pada 2011 lebih rendah dibandingkan 2010. Meski demikian, Iqbal masih enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana penerbitan KIK-EBA tahun depan. Dia hanya mengatakan, penerbitan KIK-EBA tersebut kemungkinan dilakukan pada semester II.

“Hal itu dilakukan seperti penerbitan KIK-EBA sebelumnya. Apalagi, tahun depan kami berencana menerbitan obligasi pada semester I-2011,” ujar Iqbal. Selama ini, respons pasar sangat positif terhadap produk KIK-EBA perseroan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Financial (SMF) Erica Soeroto mengatakan, KIK-EBA merupakan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sector ril. Itu dilakukan dengan penciptaan mekanisme pendaaan yang berorientasi pada kebutuhan pasar. Sedangkan bagi perbankan, sekuritisasi aset tersebut menjadi sumber dana baru untuk penyaluran KPR.

Hingga 2010, BTN telah menerbitkan tiga KIK-EBA. Terakhir, BTN menerbitkan KIK-EBA kelas A EBA DBTN 01 senilai Rp 750 miliar. Produk tersebut mendapatkan peringkat AAA dari Pefindo. Sedangkan tingkat bunga yang ditetapkan sebesar 9,25%, dengan frekuensi pembayaran bunga tiap tiga bulan, serta jatuh tempo pada 27 September 2019. Sementara itu, rata-rata umur KIK-EBA sekitar 5,36 tahun.

Pada KIK-EBA tersebut, BTN menunjuk SMF sebagai arranger dan pendukung kredit. SMF memeberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas KIKEBA.

Sementara itu, KIK-EBA BTN diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management selaku manager investasi. Adapun PT Bank Mandiri Tbk bertindak sebagai bank kustodian, sedangkan PT Kresna Graha Sekurindo, PT Trimegah Securities, dan PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas sebagai penjamin emisi.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, KIK-EBA BTN yang beredar di pasar menjadi senilai Rp 1,2 triliun. Menurut dia, tingkat pengembalian (return) investasi produk tersebut di atas 100%. KIK-EBA menjadi salah satu pilihan investor terutama asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

“Dengan cara itulah, kami berharap aliran dana dari investor global bisa diubah dari hot money menjadi uang yg dialirkan ke sektor riil,” ujar Ito. (iin)