2013, SMF Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp2,5 Triliun

Press Release / 06 Feb 2013












Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menargetkan penyaluran pinjaman tahun ini bisa mencapai Rp2,5 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan realisasi 2012 sebesar Rp2,25 triliun.

Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan, peningkatan tersebut didukung oleh banyaknya perusahaan baru yang mulai tertarik untuk mendapatkan pendanaan dari SMF. Perusahaan baru tersebut adalah Bank Pembangungan Daerah (BPD) yang ada di beberapa provinsi.

“Bulan ini kami akan realisasikan kerjasama dengan PT Bank NTB,”jelas Raharjo dalam acara konferensi pers mengenai kinerja keuangan SMF tahun 2012 di Kantor SMF, Rabu (6/2).

Selain itu, Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menambahkan, perseroan akan membidik BPD lain, seperti PT Bank Pembangunan Jawa Tengah, PT Bank Pembangunan Sumatera Utara, PT Bank Riau, PT Bank Sumatera Bagian Selatan, PT Bank Pembangunan Daerah Bali dan PT Bank Papua.

“Inginnya kami membidik semua BPD yang ada di Indonesia,”tambah Trisnadi.

Ke depan, perseroan optimistis akan banyak lembaga baru yang tertarik mendapatkan pendanaan dari SMF. Pasalnya, perbankan tidak bisa selamanya mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) untuk membiayai perumahan. Raharjo menjelaskan, jika hal tersebut terus dilakukan akan terjadi kesenjangan pendanaan (maturity mismatch).

Ditambah pula, sebagai lembaga pembiayaan sekunder, perseroan hanya mematok margin yang tidak jauh dengan perbankan. Trisnadi mengungkapkan, hal ini tentunya akan lebih menguntungkan, ketimbang harus bergantung pada DPK.

“Spread margin kami hanya 0,35% bedanya dengan perbankan,”ujar Trisnadi.

Kendati membuka pasar baru, bukan berarti perseroan melupakan mitra yang sudah ada. Raharjo menyebutkan, sampai saat ini sudah bekerjasama dengan enam bank dan satu multifinance. Adapun enam bank tersebut terdiri dari empat bank syariah dan dua bank umum.

Raharjo menjelaskan, dari total pinjaman Rp2,25 triliun selama 2012, sekitar Rp1,5 triliun disalurkan kepada bank umum. Sementara Rp750 miliar lainnya disalurkan kepada bank syariah dan sisanya kepada multifinance.

Sumber : Berita Satu