Pendanaan SMF Naik 40 Persen

Press Release / 28 Dec 2012

Pihak SMF telah menyiapkan dana KPR FLPP sekitar Rp 7,3 triliun untuk tahun 2013 mendatang.

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membukukan nilai pembiayaan perumahan mencapai Rp 5,55 triliun hingga akhir 2012. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 40% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 3,30 triliun.

SMF menargetkan bisa menambah porsi pembiayaan pada 2013, melalui program pembiayaan kembali (refinancing) kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

“Pembiayaan kembali (refinancing) KPR dengan skema FLPP pada tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Program ini turut menopang aliran dana kumulatif ke pasar pembiayaan sekunder yang mencapai Rp 5,55 triliun,” kata Direktur Utama SMF Rahardjo Adisusanto di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Raharjo, sekuritisasi KPR FLPP akan menjadi salah satu program prioritas pada 2013 mendatang. Ini karena pangsa pasar perumahan rakyat cukup besar.

“Ke depan, kami akan mendukung penyaluran FLPP. Caranya, SMF akan memfasilitasi penyaluran dana jangka panjang dari pasar modal ke pasar pembiayaan perumahan,” papar dia.

Untuk itu, lanjut Rahadrjo, pihaknya memperkenalkan program refinancing KPR FLPP sebagai salah satu solusi bagi perbankan dalam mengatasi perbedaan (mismatch) jangka waktu sumber pendanaan. Selama ini, SMF lebih banyak fokus pada sekuritisasi KPR komersial.

“Perbankan butuh sumber dana murah jangka panjang. Ini untuk mensiasati kredit perumahan yang memiliki tenor hingga 15 tahun, sedangkan sumber dana bank dari pihak ketiga me- rupakan dana jangka pendek. Nantinya, refinancing KPR FLPP akan mendukung suku bunga tetap sampai dengan jatuh tempo,” ungkap dia.

Rahardjo menambahkan, jumlah debitur yang dibiayai sam pai Desember 2012 mencapai total 232.322 pihak, yang terdiri atas debitur sekuritisasi dan pembiayaan masing-masing 132.833 dan 99.489 debitur.

SMF adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pembiayaan sekunder perumahan. SMF mengklaim berhasil mencapai target penyaluran pembiayaan perumahan rakyat sebesar Rp 2 triliun pada 2012.

Guna mendorong sekuritisasi kredit, SMF berjanji akan bekerja sama dengan sejumlah bank yang banyak bergerak di bidang perumahan rakyat.

“Harapannya, dengan program refinancing KPR FLPP dari SMF, semakin banyak bank yang ikut dan berpartisipasi dalam program KPR FLPP Kemenpera,” tegas dia.

Rahardjo mengaku, pihaknya akan turut serta dalam menyukseskan program FLPP melalui refinancing KPR FLPP. Program baru ini juga sebagai persiapan agar KPR bisa mengakses dana dari pasar modal.

“Kinerja SMF ini untuk kepentingan masyarakat menengah bawah agar kepemilikan rumah menjadi terjangkau,” tegas dia.

Di tempat yang sama, Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo optimistis dapat menyalurkan KPR FLPP dengan lebih baik pada 2013. Dia meminta pengembang dan perbankan tidak perlu ragu untuk menyalurkan program FLPP.

“Kami telah menyiapkan dana untuk KPR FLPP sekitar Rp 7,3 triliun pada 2013. Dananya berasal dari sisa anggaran untuk pelaksanaan KPR FLPP tahun 2012 yang mencapai angka Rp 4,6 triliun ditambah dengan alokasi untuk tahun depan Rp 2,7 triliun,” kata Hartoyo.

Karena itu, kata Hartoyo, pemerintah berharap kerja sama pihak pengembang untuk menyediakan pasokan rumah dan dukungan bank pelaksana dalam meningkatkan penyaluran KPR FLPP.

“Ini agar backlog perumahan sebesar 13,6 juta unit bisa berkurang dan masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa menikmati dan rumah yang layak huni,” ujar dia

Sumber: Berita Satu