Press Release / 22 Oct 2015
Semarang 21 Oktober 2015 – PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) kembali menujukkan komitmennya dalam mendukung suksesnya program “Sejuta Rumah yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dengan memberikan kucuran dana refinancing KPR sebesar Rp200 miliar kepada PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Lewat kerjasama ini SMF kian memperkuat peran tambahan BPD dalam menyalurkan KPR di daerah.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama SMF, Rahajo Adisusanto, dan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, pada Rabu (21/10) di Kantor Pusat Bank Jateng, Semarang. Adapun aliran dana kepada Bank Jateng sebesar Rp200 miliar tersebut untuk 1.475 debitur.
“Kerjasama ini merupakan upaya SMF dalam memberikan likuiditas kepada BPD untuk memperbesar kemungkinan penyaluran KPR di daerah. Hal tersebut demi terjangkaunya kepemilkan rumah yang layak, khususnya bagi kalangan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah,” ungkap Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto, dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, mengatakan bahwa kerjasama ini selain mendorong peningkatan sumber dana jangka panjang dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan dalam menyalurkan KPR, juga kian mengoptimalkan peran tersebut sebagai penyalur KPR di daerah. Hal ini merupakan dukungan kepada program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Saat ini SMF telah bekerja sama dengan 7 Bank BPD dengan total aliran dana sebesar Rp553,9 miliar untuk 5.121 debitur KPR. Dengan terealisasinya pencairan pinjaman kepada Bank Jateng, maka jumlah BPD yang bekerjasama dengan SMF menjadi 8 Bank BPD dengan total aliran dana meningkat menjadi Rp753,9 miliar untuk 6578 debitur KPR.
Adapun 8 BPD yang melakukan kerjasama refinancing KPR dengan SMF tersebut diantaranya yakni Bank DKI, Bank Nagari, Bank NTB, Bank Kalsel, Bank Kalbar, BPD DIY,BJB Syariah dan BPD Jateng. Sementara dengan Bank Bali masih tahap MoU.
Secara akumulatif total akumulasi dana yang dialirkan pasar modal dari sektor perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 22 Oktober 2015, mencapai Rp18,9 triliun untuk 400.276 debitur.
Kerjasama refinancing KPR yang dilakukan oleh SMF dengan Bank Jateng ini senafas dengan program Transofrmasi BPD yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, pada bulan Mei lalu. Adapun salah satu tujuannya yakni agar BPD bisa bersaing di kancah persaingan industri perbankan global termasuk dalam hal itu peranan BPD dalam pembiayaan penerbitan KPR.
Sejatinya demand perumahan di daerah cukup tinggi, hal tersebut merupakan pangsa pasar yang cukup besar bagi BPD, dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan perumahan. BPD cenderung dapat lebih spesifik dan mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.
“Potensi penyaluran pembiayaan sekunder perumahan kepada BPD itu, masih besar di daerah masing-masing. Ke depannya, SMF akan terus berupaya meningkatkan jalinan kerja sama dengan BPD,” imbuh Rahajo Adisusanto.
Sebelumnya SMF telah melakukan kerjasama refinancing KPR bersama Bank Nagari pada 23 September 2015, dengan nilai pinjaman sebesar Rp50 miliar, dengan total dana akumulasi yang telah dikucurkan kepada Bank Nagari mencapai total Rp150 miliar.
Rahajo berharap Bank Pembangunan Daerah lainnya dapat bersinergi dengan SMF untuk mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau, khususnya untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program Pembiayaan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang dapat membantu memecahkan masalah keterjangkauan rumah di Indonesia.
“Masyakat menengah kebawah memerlukan angsuran rumah yang terjangkau dengan jumlah yang tetap, hal itu dapat dicapai dengan dua hal yakni dengan menggunakan dana jangka panjang sehingga tenor pinjaman menjadi panjang. Kedua, tingkat suku bunganya tetap sehingga angsurannya tetap (tidak bertambah), disinilah SMF menunjukkan kontribusinya sebagai BUMN pembiayaan sekunder perumahan dengan memberikan pinjaman Bunga Tetap Jangka Panjang (BTJP),” jelas Rahajo Adisusanto.