Press Release Workshop Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Pembiayaan Sekunder Perumahan BPD Seluruh indonesia

Press Release / 18 Apr 2011

Jakarta, 18-19 April 2011. Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) dengan  Kementerian Perumahan Rakyat dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)/(SMF) bekerjasama menyelenggarakan workshop “Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Pembiayaan Sekunder Perumahan BPD Seluruh Indonesia”. Workshop dibuka oleh Ibu Winny Erwindia, Ketua Umum Asbanda, serta menjadi pembicara adalah Peneliti Utama Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Ibu Linda hakim, Pemimpin BLU-P3 Kemenpera, Ibu Marguestienny, Direktur Utama SMF, Ibu Erica Soeroto, serta Kepala Bagian Unit Bisnis SMF, Bapak Sid Herdi Kusuma.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Atlet Century ini dihadiri oleh perwakilan Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia. Pemerintah berupaya mendorong BPD agar dapat lebih berkontribusi mengembangkan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah, serta dapat berkompetisi dengan bank umum lain. Untuk itulah workshop ini juga membahas peluang dan tantangan BPD untuk turut serta dalam program pembiayaan perumahan dan permukiman.

Dengan total 26 BPD di seluruh Indonesia, jumlah total kredit BPD mencapai Rp145,9 triliun, yaitu sekitar 8,2 % dari total kredit perbankan. KPR BPD mencapai 8,1 % dari total kredit BPD, dan menguasai sekitar 8,4 %dari total KPR Perbankan, dengan kualitas cenderung baik.  Profil tersebut berpotensi bagi BPD untuk semakin lebih meningkatkan perannya dalam mengembangkan perekonomian daerahnya masing-masing, khususnya dalam mendukung program pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat. Kedepan, dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Kemenpera melalui Badan Layanan Umum-Pusat  Pembiayaan perumahan (BLU-P3) sebagai operasional FLPP, mendorong BPD untuk turut aktif dalam menyalurkan program FLPP melalui penyaluran KPR Sejahtera. Mekanisme tata cara bekerjasama pun dijelaskan dalam workshop tersebut.

PT SMF dibentuk pemerintah untuk menciptakan keterjangkauan rumah yang layak. Oleh karena itu, SMF mengupayakan terjadinya aliran dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan, melalui kegiatan penyaluran pinjaman dan sekuritisasi. SMF berupaya menyediakan likuiditas untuk mendukung pembiayaan perumahan kepada BPD. Melalui fasilitas Repo KPR atau pembelian KPR bersyarat merupakan model pembiayaan yang dilakukan SMF melalui pembelian hak tagih KPR untuk jangka waktu tertentu dengan opsi membeli kembali pada akhir periode.

Erica Soeroto, Dirut SMF, memaparkan bahwa SMF senantiasa mendorong BPD untuk meningkatkan volume KPR yang berkualitas, sehingga pada saatnya nanti, dapat disekuritisasi. Aliran dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan secara terus menerus dapat menciptakan mekanisme pasar yang pada akhirnya dapat menurunkan suku bunga KPR sehingga keterjangkauan rumah layak pun dapat kita capai bersama-sama.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Grha SMF, Jl.Panglima Polim I No.1

Melawai, Kebayoran Baru, Jak-Sel

Telp.021-2700400

www.smf-indonesia.co.id