Press Release / 28 Sep 2012
Adanya pinjaman baru dari SMF, membuat Bank Muamalat optimis bisa mencapai pembiayaan perumahan sebesar Rp 4,8 triliun hingga akhir 2012.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah membukukan total pembiayaan kembali (refinancing) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 1,47 triliun hingga Agustus 2012.
Nilai tersebut mencapai 74% dari target refinancing hingga akhir 2012 yang ditetapkan Rp 2 triliun.
“Kami akan mengkaji kerja sama refinancing dengan berbagai bank syariah dan konvensional untuk menggenapkan target refinancing Rp 2 triliun tersebut,” jelas Direktur SMF Sutomo usai penandatanganan kerja sama refinancing untuk pembiayaan hunian syariah dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis (27/9).
Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan, melalui kerja sama tersebut pihaknya memberikan pinjaman kepada Bank Muamalat untuk refinancing pembiayaan hunian syariah senilai Rp 328 miliar. Ia menambahkan, pinjaman itu menggunakan akad mudharabah muqayadah.
Raharjo menjelaskan, pinjaman berjangka lima tahun tersebut diberikan untuk mengurangi permasalahan maturity mismatch pembiayaan perumahan bagi perbankan.
“Lewat pembiayaan ini, dana pasar modal yang sifatnya jangka menengah atau panjang mengalir lagi ke industri pembiayaan syariah,” kata dia.
Sebelumnya, SMF telah menyalurkan pinjaman ke Bank Muamalat sebesar Rp 300 miliar. Akibat permintaan masyarakat yang tinggi akan pembiayaan hunian syariah, maka SMF menambah plafon pinjaman kepada bank syariah pertama di Tanah Air itu.
Direktur Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudah mengatakan, masyarakat kian gemar menggunakan pembiayaan hunian syariah karena dianggap kompetitif dan menguntungkan.
“Karenanya SMF mendapatkan tambahan pembiayaan baru sebesar Rp 328 miliar. Out- standing pembiayaan SMF kepada Bank Muamalat telah mencapai Rp 628 miliar,” kata dia.
Optimistis
Dengan adanya pinjaman baru dari SMF, Direktur Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudah Muamalat optimistis, pihaknya bisa mencapai pembiayaan perumahan sebesar Rp 4,8 triliun hingga akhir 2012. Sementara hingga September 2012 pembiayaan perumahan di Bank Muamalat mencapai Rp 4,3 triliun.
Sutomo menambahkan, refinancing tersebut merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan perseroan. Pinjaman lain diberikan melalui sekuritisasi yang tahun ini ditargetkan senilai Rp 1 triliun.
Layanan terakhir ini merupakan kegiatan usaha SMF dalam memfasilitasi transaksi sekuritisasi atas tagihan kredit pemilikan rumah (KPR) milik penyalur KPR.
Kami menargetkan total pinjaman Rp 3 triliun selama 2012,” ungkap Sutomo.
Untuk mendukung target pinjaman tersebut, perseroan akan menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahap I senilai Rp 750 miliar.
Obligasi ini memiliki keseluruhan nilai Rp 5 triliun dan akan diterbitkan secara bertahap mulai November mendatang.
Sutomo mengungkapkan, perseroan telah menunjuk dua penjamin emisi (under writer) untuk penerbitan obligasi ini.
“Sudah kami ajukan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) dan telah ditunjuk under writer yaitu PT Danareksa Sekuritas dan PT CIMB Securities Indonesia. Kedua perusahaan tersebut terpilih dari enam kandidat yang mengikuti seleksi under writer,” ungkap Sutomo.
Pada tahap I ini, perseroan akan menerbitkan obligasi dalam tiga seri dengan jangka waktu masing- masing 3,5 dan 7 tahun.
Sutomo mengungkapkan, jumlah seri dan jangka waktu akan dikaji berdasarkan tingkat bunga penawaran dari investor.
sumber: Berita Satu