Press Release / 20 Sep 2010
(KOMPAS, Senin – 20 September 2010)
JAKARTA, KOMPAS – Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF siap berpartisipasi sebagai penyedia dana jangka panjang bagi perbankan untuk membiayai fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP.
Demikian dikatakan Direktur Utama PT SMF Erica Suroto di Jakarta. Dia menjelaskan, pola pendanaan itu berupa pembelian aset kredit pemilikan rumah berjangka dan sekuritisasi aset KPR perbankan.
Pembelian aset KPR berjangka oleh SMF memiliki jangka waktu satu, tiga, dan lima tahun. Pembelian aset itu dikategorikan sebagai pinjaman dana kepada perbankan karena aset KPR masih dimiliki bank.
Suku bunga pinjaman berkisar 1,75-2 persen di atas suku bunga surat utang negara (SUN). Selama ini perbankan menghadapi risiko ketidaksinkronan antara jangka waktu pendanaan dan kredit yang cenderung semakin besar. Dengan penjualan aset KPR tersebut, ujar Erica, bank akan mendapatkan dana segar kembali tanpa menunggu pembayaran lunas dan dana itu dapat dipergunakan kembali untuk mengucurkan KPR.
Pembelian aset KPR berjangka oleh SMF akan menambah likuiditas perbankan sehingga mendorong penyaluran FLPP bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Adapun pendanaan PT SMF untuk pembelian aset KPR berjangka dan sekuritisasi aset KPR dihimpun dari penerbitan obligasi. Total obligasi dan pinjaman SMF kini sudah mencapai Rp 1,2 triliun.
Tahun 2010, SMF telah melakukan pembelian aset KPR berjangka Bank Tabungan Negara seniloai Rp 500 miliar. Selain itu, proses sekuritisasi aset KPR BTN senilai Rp 750 miliar yang ditargetkan selesai Oktober 2010.
Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Zulfi Syarif Koto mengatakan peran SMF diperlukan untuk ikut memperkuat pendanaan perbankan dalam menyalurkan FLPP yang akan mulai diberlakukan 1 Oktober 2010. (LKT)