Press Release / 30 Aug 2012
Berdasarkan penghitungan REI, dana Tapera yang bisa dihimpun mencapai Rp 23,5 triliun per tahun.
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mendukung segera direalisasikannya program tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang saat ini dalam tahap pembahasan rancangan undang-undang. Program ini dinilai dapat memperkuat pasar pembiayaan sekunder perumahan.
“Pada prinsipnya, kami mendukung tabungan perumahan, apalagi kami bergerak bidang pembiayaan perumahan,” kata Raharjo Adisusanto, Direktur Utama PT SMF.
Menurut dia, dengan pendanaan perumahan menengah panjang ini, PT SMF apabila dilibatkan dalam program ini dapat menjual surat berharga dengan rate yang rendah, sehingga bisa diserap oleh lembaga penyalur KPR dengan jumlah banyak.
“Dengan begitu, pasar pembiayaan akan makin besar dan volume KPR tumbuh lebih cepat,” papar dia.
Pertumbuhan volume KPR yang besar, sambung dia, bisa disekuritisasi lagi oleh PT SMF. Dengan begitu, akan mempercepat pengembalian likuiditas lembaga penyalur KPR untuk dimanfaatkan lagi di sektor pembiayaan perumahan.
“Ini jelas sesuai visi misi PT SMF untuk menyediakan dana dari pasar modal ke sektor perumahan agar masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan terjangkau dengan bunga rendah,” ungkapnya.
Rahardjo berharap, apabila pada 2018 pasar sudah terbiasa dan memahami sistem pembiayaan sekunder serta telah besarnya volume KPR, pihaknya akan lebih fokus sebagai lembaga penjamin (guarantor), bukan lagi ikut aktif dalam bertransaksi.
“Walau begitu, kami masih akan memperkuat pasar primer pembiayaan perumahan,” imbuhnya lagi.
Peluang bertumbuhnya pembiayaan sekunder di Indonesia, sambung dia, masih besar. Hal itu dikarenakan kontribusi KPR terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih kecil sekitar 2,7%.
Sedangkan di Malaysia, kontribusi KPR terhadap PDB telah mencapai 20%. Data dari pemerintah tentang kebutuhan rumah secara nasional juga amat tinggi sebesar 13,6 juta unit.
sumber: berita satu