SMF Salurkan Pinjaman Rp3,681 Triliun

Press Release / 20 Jul 2012

Penyaluran pinjaman SMF sampai akhir semester I-2012, mencapai Rp3,681 triliun. Pencapaian penyaluran pinajman ini diimbangi dengan tidak adanya NPL. Kristopo

Jakarta–PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) (Persero) mencatat peningkatan kinerja pada akhir semester I-2012, terutama tumbuhnya penyaluran pinjaman sebesar 97,52% atau mencapai Rp3,681 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Semester I- 2011 sebesar Rp1,864 triliun.

“Pertumbuhan penyaluran pinjaman diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian dengan memiliki resiko kredit yang rendah dan tidak ada NPL,” kata Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto, kepada wartawan, di sela-sela laporan kinerja pertengahan tahun 2012 SMF, di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012.

Menurutnya, pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan pertumbuhan laba SMF semester I-2012 sebesar 58,56% atau  mencapai Rp67 miliar, dibandingkan periode yang sama pada 2011 yang mencapai Rp42 miliar.

Untuk transaksi sekuritisasi pada periode Juni 2011 hingga Juni 2012, perseroan telah mendapat mandat sebagai arranger sebesar Rp1 triliun atau tumbuh sebesar 100% jika dibandingkan pada periode Juni 2010 hingga Juni 2011 yang sebesar Rp500 miliar. Disamping itu, perseroan juga bertindak sebagai credit enhancer.

Di sisi lain, aset SMF tumbuh secara signifikan yaitu sebesar 96,65% menjadi Rp5,745 triliun sampai akhir semester I-2012. Pertumbuhan tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2011 yang mencapai Rp.2,921 triliun. Kenaikan sset perseroan terutama karena kenaikan penerbitan surat utang untuk penyaluran pinjaman.

Kenaikan ekuitas Perseroan pada akhir Semester I/2012 menjadi sebesar Rp2,575 triliun, dibandingkan dengan posisi yang sama pada akhir Semester I/2011 sebesar Rp1,105 triliun. Terutama adanya tambahan modal disetor dari Pemerintah sebesar Rp1 triliun yang diterima 30 Desember 2011. Modal ini digunakan Perseroan sebagai bridging untuk penyaluran pinjaman.

“Ini sebagai bukti dukungan Pemerintah dalam pendirian SMF, sehingga Perseroan sebagai BUMN berusaha menjaga nilai ekuitas terutama atas modal disetor yang berasal dari Pemerintah tersebut,” jelasnya.

Raharjo menjelaskan, jumlah pendapatan perseroan pada semester I-2012 sebesar Rp85 miliar meningkat 50,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp57 miliar. “Terutama didukung dengan adanya peningkatan pendapatan dari penyaluran pinjaman,” ujarnya.

Sumber: Infobank