Tahun 2017, SMF akan Tingkatkan Sinergi Penyaluran KPR dengan BPD di Luar Pulau Jawa

Press Release / 23 Jan 2017

Pekanbaru 23 Januari 2017 – PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF di tahun 2017 berencana untuk memperluas segmen penyaluran pinjaman KPR, salah satunya kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. SMF optimis sinergi penyaluran KPR dengan seluruh BPD akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negeri, utamanya dalam usaha menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga di Indonesia.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa kerjasama pembiayaan KPR dengan menggandeng BPD, khususnya di luar Pulau Jawa itu sangat penting, selain sebagai tolak ukur keberhasilan SMF dalam menyalurkan KPR, juga untuk mendorong pembangunan perumahan di luar Pulau Jawa. Ananta memandang  BPD memiliki peran penting dalam penyaluran KPR di berbagai daerah di pelosok Indonesia, karena BPD cederung dapat lebih spesifik dan lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.

Selainitu, beliau menambah kantingginya kebutuhan akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besarbagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak, utamanya bagi Masyarakat  Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal tersebut sejalan dengan transformasi BPD yang dicanangkan olehPemerintah.

Selama ini belum banyak BPD yang menjadi penyalur KPR, oleh karena itu SMF dalam hal ini akan terus melakukan upaya kerjasama dengan BPD-BPD tersebut, dimulai dengan sosialisasi SOP KPR BPD SMF yang telah diterbitkan pada tahun 2016 lalu yang berkerjasama dengan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Kementerien PUPR.

SOP KPR BPD-SMF  terdiri dari kebijakan dan workflow dalam penyaluran KPR mencakup kegiatan origination, underwritting, dan servicing hingga credit recovery untuk BPD. SOP KPR BPD SMF bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bersama dalam melayani kebutuhan masyarakat, dalam hal ini tentunya BPD perlu memiliki program yang terstandarisasi dengan proper. Hal tersebut bersadarkan pilar ke 3 dari BPD champion, dimana BPD perlu memiliki program standarisasi serta memberikan aksesseluas-luasnya kepada masyarakat setempat melalui penciptaan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul.

“Kami memiliki visi dan misi untuk meningkatkan sinergi dengan BPD untuk meningkatkan volume KPR melalui program refinancing  KPR BPD, dan memfasilitasi penerbitan EBA melalui program sekuritisasi KPR dengan underlying  adalah seluruh KPR BPD. Kami melihat peran BPD ke depan akan semakin signifikan, dengan bergulirnya transformasi di tubuh BPD. Dimana BPD akan saling bersinergi dan dapat menjadi regional champion yang kompetitif, dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian daerahnya,” ungkapAnanta.

PT Sarana MultigriyaFinansial (Persero), merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di bawah KementerianKeuangan, mengemban tugas dari Pemerintah sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan PasarPembiayaan Sekunder Perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan.

Terkait penyaluran dana KPR, SMF telah mengalirkan dana jangka menengah / panjang dari pasar modal ke sektor pembiayaan primer perumahan sampai dengan tahun 2016 kumulatif mencapai Rp27,29 triliun. Nominal tersebut terdiri dari memfasilitasi transaksi sekuritisasi KPR sebesar Rp7,16 triliun dan  penyaluran pinjaman sebesar Rp20,14 triliun dengan NPL 0%. Sedangkan, untuk pendanaan Program Pembiayaan SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp15,042 triliun.

Sejaktahun2009, sampai dengan saat ini SMF telah melakukan 10 kali transaksi sekuritisasi dimana sekuritisasi tersebut 9 kali dilakukan bekerjasama  dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri. Selainitu SMF juga telah bekerjasama dengan 13 Bank Pembangunan Daerah di seluruh wilayah di Indonesia (termasuk BPD Riau Kepri),dimana 3 diantaranya masih dalam tahap MoU, SMF juga telah bekerjasama dengan 6 Bank Syari’ah, dan 4 Perusahaan Pembiayaan, dimana satu Perusahaan pembiayaan masih dalam tahapMoU.

Terkait rencana kerja di tahun 2017 ini, Ananta menuturkan bahwa SMF akan focus dalam memperluas segmen penyaluran pinjaman, yaitu kepada BPD di seluruh Indonesia, dan perusahaan pembiayaan. Dalam waktu dekat SMF juga akan merilis produk KPR SMF.

Ananta berharap dengan semakin banyaknya aliran dana yang digunakan untuk penyaluran KPR, diharapkan dapat terbentuk portofolio KPR yang berkesinambungan dengan standar yang siap untuk disekuritisasi.