Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi, SMF Perkuat Perannya Dukung PEN

Press Release / 05 Aug 2021

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, mencatatkan pencapaian kinerja positif sepanjang Semester I tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 yang masih bergulir, khususnya dalam memaksimalkan peran sebagai Special Mission Vehicle (SMV) dalam mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Sektor Perumahan.

Kinerja Perseroan tetap tumbuh dengan baik di tengah pandemi baik melalui penyaluran pinjaman (pembiayaan) kepada Lembaga Penyalur KPR, serta pendapatan usahanya. Saat ini Perseroan tengah bergiat dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai fiscal tools Pemerintah dalam mendorong bangkitnya industi perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam Konferensi Pers Pencapaian Kinerja SMF Semester I Tahun 2021, pada Kamis (5/8) memaparkan bahwa sepanjang Semester I tahun 2021 Perseroan telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp3,66 triliun menurun 12,80% dibanding Semester I Tahun 2020. Secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2021, mencapai sebesar Rp72,80 triliun yang terdiri dari pembiayaan sebesar Rp59,86 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,78 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,13 juta debitur KPR yang terdiri dari 62,12% pembiayaan, 16,45% KPR FLPP, 21,3% sekuritisasi dan 0,13% pembelian KPR. 

Adapun Total aset Perseroan sampai dengan Semester I Tahun 2021 ini tercatat sebesar Rp 31,95 triliun, naik 8,97% dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp29,32 triliun. Adapun laba bersih di Semester I tahun 2021, mencapai Rp 310 miliar naik 27,58% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 243 miliar. 

Pada Semester I, Perseroan telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan V Tahap V Tahun 2021 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 1,9 triliun. Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan V SMF dengan nilai total penerbitan mencapai Rp 12,2triliun. Selain itu Perseroan juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2021 sebesar Rp 100miliar.  

Sepanjang semester I tahun 2021 total obligasi yang diterbitkan yakni sebesar Rp 2triliun. Adapun Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009 dan hingga akhir Semester I Tahun 2021, Perseroan sudah menerbitkan 47 kali penerbitan dengan jumlah Rp43.322 miliar, terdiri dari 34 kali penerbitan obligasi/sukuk (penawaran umum) sebesar Rp38.559 miliar, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4.643 miliar (termasuk didalamnya penerbitan Sukuk Mudharabah SMF I melalui penawaran terbatas), dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar. 

Ananta Wiyogo mengungkapkan bahwa penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Terkait sekuritisasi, sejak tahun 2009, sampai dengan saat ini  Perseroan telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun. Pada tahun ini Perseroan berencana untuk menerbitkan kembali Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) s.d Rp1 triliun dengan target rating AAA. EBA-SP tersebut memiliki underlying kumpulan tagihan KPR  yang memenuhi 32 kriteria seleksi sehingga aman bagi investor. Diharapkan sekuritisasi aset tersebut dapat mendukung penyaluran dana bagi pembiayaan perumahan untuk mendorong bangkitnya industri perumahan nasional.

Selain EBA – SP yang merupakan instrumen untuk investor korporasi, perseroan juga memiliki produk investasi fixed income yang diperuntukan kepada investor retail yaitu EBA Ritel. dengan kupon menarik dan memiliki rating idAAA. Produk ini diharapkan dapat menambah pilihan instrumen investasi bagi investor pasar modal di Indonesia. Perseroan secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi EBA-SP dan EBA Ritel kepada para pemangku kepentingan, baik di lintas lembaga maupun masyarakat umum secara daring. Hal ini dilakukan guna memupuk kesadaran berinvestasi pasar modal baik untuk pangsa pasar korporasi maupun ritel yang menyasar generasi millennial. Selain kegiatan sosialisasi, perseroan juga kerap memberikan promo menarik disetiap bulan yang diperuntukkan bagi investor baru maupun investor existing yang berinvestasi di EBA Ritel. 

Terkait pembiayaan, belum lama ini pada 26 Juli lalu, Perseroan bersinergi dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM meluncurkan produk Program Hunian Mikro Mekaar atau HOME. HOME merupakan program pembiayaan mikro perumahan bagi nasabah PNM Mekaar, dengan peruntukkan untuk renovasi rumah nasabah yang juga dijadikan sebagai tempat usaha atau mendukung usaha. Program HOME juga menjadi bagian dari pelaksanaan perluasan mandat yang diterima SMF untuk mendukung peningkatan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan berkesinambungan. Harapannya agar masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses untuk memperoleh hunian yang layak dan terjangkau menjadi semakin terbuka lebar. 

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan sepanjang Semester I Tahun 2021,  telah membiayai kurang lebih 1,13 juta debitur KPR yang terbagi atas 84,30% wilayah barat, 15,03% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67% wilayah timur. 

Selain itu, dalam rangka mendukung percepatan PEN di sektor perumahan, SMF juga menjalankan tugasnya sebagai pelaksana investasi Pemerintah dengan memberikan suntikan dana kepada salah satu BUMN di sektor perumahan dan juga aktif menjalankan beberapa Program Penugasan Khusus yaitu dukungan kepada  Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Subsidi, Program Pembiayaan Homestay, dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.

Dukungan kepada Program KPR Program FLPP, merupakan realisasi dari peran Perseroans sebagai fiscal tools Pemerintah. Dalam menjalankan program ini Perseroan bersinergi dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dalam mengalirkan dana pendampingan porsi perbankan untuk Pembiayaan KPR FLPP yang ditujukan kepada Bank Penyalur. Sejak Agustus 2018 hingga Semester I tahun 2021, Perseroan telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP kepada 187.276 debitur dari total 871.693 debitur yang disalurkan Pemerintah. Total akumulasi dana pendamping KPR FLPP yang telah disalurkan Perseroan hingga semester 1 mencapai  Rp 6,3 Triliun. Adapun per tanggal 30 Juni 2021, perseroan bersama PPDPP telah menambah kerjasama baru melalui penandatangaann perjanjian bipartit dan tripartitt dengan Bank Kaltim Kaltara dan PPDPP sehingga saat ini perseroan telah bekerjasama dengan 16 bank penyalur KPR FLPP. 

Program Pembiayaan Homestay, merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rangka mendukung PEN di sektor pariwisata yang saat ini terpukul sangat dalam karena pandemic. Hingga saat ini, Perseroan telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay di 8 desa yang terletak dalam Destinasi Super Prioritas Pariwisata (DSPP) Borobudur, DSPP Mandalika, dan di wilayah Banyuwangi yang merupakan daerah potensi pariwisata. Perseroan terus melakukan adaptasi atas kondisi pandemic yang memukul kegiatan pariwisata dan kegiatan travelling masyarakat untuk menyongsong kebangkitannya dikemudian hari. 

Sementara itu untuk realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh,  Perseroan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Pada Semester I Tahun 2021, Perseroan dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan untuk pembangunan rumah di wilayah kumuh khususnya di Lubuk Linggau. 

Selain itu Perseroan juga aktif berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah dalam melakukan peninjauan terkait rancana pembangunan rumah layak huni dalam program Kotaku di wilayah lainnya yakni  Tanjung Pinang Kepaulauan Riau, Banjarmasin, Manado dan Belu Nusa Tengga Timur yang rencananya akan direalisasikan pada tahun ini. Sejak tahun 2018 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program pembangunan rumah layak huni di Kelurahan Purwokinanti Yogyakarta, Kelurahan Mlatibaru dan Rejomulto Semarang, Kelurahan Siantan Hulu Pontianak, Kelurahan Aur Tanjungkang Tengah Sawah dan Pakan Kurai Bukittinggi, Kelurahan Bira (Makassar, Sulawesi Selatan), Kelurahan Krapyak (Pekalongan, Jawa Tengah), Kelurahan Mauk, (Tangerang, Banten), dan Kelurahan Rahma di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. 

Terkait rencana kerja hingga akhir Tahun 2021, Ananta mengungkapkan bahwa Perseroan akan fokus dalam memaksimalkan perannya dalam mendukung PEN melalui penguatan di ekosistem industri perumahan yang tengah terdampak pandemi saat ini melalui beberapa starategi. Strategi tersebut diantara yaitu menjalin sinergi dengan dengan Kementerian/Lembaga untuk mendukung program pemerintah di bidang perumahan, diantaranya melalui Program Perluasan Penyaluran Subsidi Perumahan atau KPR Program FLPP, melakukan kerja sama pembiayaan perumahan khususnya untuk pekerja di sektor informal (Kredit Mikro) serta menginisiasi program baru untuk mendukung keterjangkauan pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pelaksanaan program kredit konstruksi dengan para pemangku kepentingan, aktif melakukan pembiayaan jangka panjang kepada lembaga penyalur baik konvensional maupun syariah, serta memaksimalkan peran Perseroan sebagai agen PEN.